Tugas:
MORFOLOGI BAHASA INDONESIA
OLEH :
LINDAWATI
A1D1 11 O83
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2012
A. VERBA
Kata dikatakan berkategori verba jika dalam frasa dapat didampingi partikel tidak dalam konstruksi dan tidak dapat didampingi partikel di, ke, dari, atau dengan partikel seperti sangat, lebih, atau agak.
Contoh: dandan, celaka, masak, jalan,mandi, minum,dan lari.
Diuji secara morfologi misalnya :
1.Afiks ber- pada kata dandan:
ber- + dandan => berdandan (KK)
2. Afiks ke-an pada kata celaka:
ke- +rindu + -an => kecelakaan (KK)
3.Afiks me(N)- pada kata masak:
me- + masak => memasak (KK)
4. Afiks me(N)-I pada kata jalan:
me(N)- + jalan + -i => menjalani (KK)
5. Afiks –kan pada kata mandi :
Mandi + -kan => mandikan (KK)
6. Afiks me- pada kata minum :
Me- + minum => meminum (KK)
7. Afiks ber- padakata lari :
Ber- + lari => berlari (KK)
Diuji secara sintaksis misalnya didampingi dengan kata tidak :
1. Tidak dandan
2. Tidak celaka
3. Tidak masak
4. Tidak jalan
5. Tidak mandi
6. Tidak minum
B. NOMINA
Nomina adalah kategori yang secara sintaksis tidak mempunyai potensi untuk bergabung dengan partikel tidak dan mempunyai potensi untuk didahului oleh partikel dari.
Contohnya:
Diuji secara morfologi misalnya :
1. Afiks –an pada kata sayur:
Sayur + -an => sayuran (KB)
2. Afiks –an pada kata laut :
Laut + -an => lautan (KB)
3. Afiks pe(N)-an padaa kata harga :
Pe(N)- + harga + -an => penghargaan (KB)
4. Afiks pe(N)-an pada kata kantor :
di- + kandang => dikandang (KB)
5. Afiks –an pada kata darat :
darat + -an => daratan (KB)
6. Afiks ke-an pada kata uang :
ke- + uang + -an => keuangan (KB)
7. Afiks -an pada kata bantal :
bantal + -an => bantalan (KB)
Diuji secara sintaksis misalnya diawali dengan kata dari dan tidak dapat bergabung dengan partikel tidak :
1. Dari sayur / tidak sayur
2. Dari laut / tidak laut
3. Dari harga / tidak harga
4. Dari kantor / tidak kantor
5. Dari darat / tidak darat
6. Dari uang / tidak uang
7. Dari bantal / tidak bantal
C. ADJEKTIVA
Ajektiva adalah kategori yang ditandai oleh kemungkinannya untuk bergabung dengan partikel tidak, mendampingi nomina, atau didampingi partikel seperti lebih, sangat, agak, mempunyai ciri-ciri morfologis seperti –er (dalam honorer), -if (dalam sensitif), dan –i (dalam alami), dan dibentuk menjadi nomina dengan konfiks ke-an seperti keyakinan.
Contohnya : hormat, senang, jengkel, marah, malas, lebih, dan mungkin.
Diuji secara morfologi msalnya :
1. Afiks ter- pada kata hormat:
Ter- + hormat => terhormat (KS)
2. Afiks me(N)-kan pada kata senang :
Me(N)- + senang + -kan => menyenangkan (KS)
3. Afiks me(N)- kan pada kata jengkel :
Me(N)- + jengkel + -kan => menjengkelkan (KS)
4. Afis pe(N)- pada kata marah :
Pe(N)- + marah => pemarah (KS)
5. Afiks pe(N)- pada kata malas :
Pe(N)- + malas => pemalas (KS)
6. Afiks me(N)-i pada kata lebih :
Me(N)- + lebih + -i => melebihi (KS)
7. Afiks me(N)-kan pada kata mungkin :
Men(N)- + mungkin + -kan => memungkinkan (KS)
Diuji secara sintaksis misalnya didampingi dengan partikel agak :
1. Agak hormat
2. Agak senang
3. Agak jengkel
4. Agak marah
5. Agak malas
6. Agak lebih
7. Agak mungkin
D. Adverbia
Adverbia (kata keterangan).adalah kata yang menerangkan predikat suatu kalimat. Dengan tugas itu, adverbia akan mengisi keterangan dalam kalimat. Menurut Alwi (1998 : 366) , keterangan di dalam kalimat ada beberapa macam. Semua keterangan itu diisi oleh beraneka bentuk adverbia seperti tampak dalam contoh di bawah ini :
1. Keterangan tempat, merupakan keterangan yang menjelaskan tempat berlangsungnya peristiwa.
Di Surabaya
Ke Kendari
Dari jakarta
2. Keterangan waktu, merupakan keterangan yang menjelaskan saat berlangsungnya suatu peristiwa.
sekarang
Besok
Kemarin
Lusa
Tadi
Beberapa hari lagi
Pada masa lalu
Sejak tahun 1945
Tahun
Bulan
3. Keterangan tujuan, merupakan keterangan yang menyatakan tujuan suatu peristiwa berlangsung.
Agar
Supaya
Guna
Untuk
Buat
Demi
4. Keterangan yang menyatakan cara.
Segera
Sekuat-kuatnya
Lama-lama
Baik- baik
Kecil-kecilan
Dengan terang-terangan
Dengan perhatian penuh
5. Keterangan aspek, merupakan keterangan yang menjelaskan berlangsungnya peristiwa secara objektif.
Sedang
Akan
Telah
Belum
6. Keterangan kuatitatif, merupakan keterangan yang menjelaskan tingkat keseringan suatu peristiwa.
Sering
Kadang-kadang
Kira-kira
Cukup
Hampir
Sedikit
7. Keterangan yang menyatakan penyertaan.
Dengan karyawan
Bersama rakyat
Tanpa guru.
8. Keterangan yang menyatakan alat :
Dengan kereta api
Dengan sepeda
Dengan kapak merah
9. Keterangan yang menyatakan kemiripan:
Laksana putri
Bagaikan karang
Seperti petinju
Layaknya pujangga
10. Keterangan yang menyatakan penyebaban:
Karena inflasi
Karena krisis keuangan
Karena cinta
11. Keterangan yang menyatakan kesalingan:
Satu sama lain.
E. Konjungsi
Konjungsi adalah kata tugas yang menghubungkan dua kata atau dua kalimat. Karena peranannya sebagai kata penghubung, kata sambung, (konjungsi) disebut juga dengan istilah konjungtor. Di bawah ini contoh konjungtor intra kalimat.
Contoh :
antara hidup dan mati.
Anda pasti berhasil kalau rajin belajar .
oleh Presiden atau Wakil Presiden RI.
Pengetahuannya terbatas karena kurang membaca.
Bukan Mega tetapi Yanti.
Rapat sudah dimulai ketika Ramadhan tiba.
Kami terhalang demonstran sehingga pertemuan tertunda
Bersikaplah biasa agar mereka tidak curiga.
Pak Susilo mengidap radang hati, sehingga harus dirawat di Rumah Sakit Korem
Situasi memang sudah membaik, tetapi kita harus selalu siaga.
kamu mengikuti saran Ibu.
Di bawah ini beberapa konjungsi antar kalimat yang berfungsi menghubungkan kalimat yang satu dengan kalimat lainnya dalam sebuah paragraf.
Meskipun demikian
Walaupun begitu
Selanjutnya
Oleh karena itu
Oleh sebab itu
F. Preposisi
preposisi dalah kata tugas yang selalu berada di depan kata benda, kata sifat, atau kata kerja untuk membentuk gabungan kata depan (frasa preposional).
Contoh:
di kantor
di kota,
dengan membunuh
oleh Kurniawan
tentang peristiwa itu
pada hari ahad
bagi almamater tercinta
sejak kecil
Kata yang dicetak miring dalam contoh diatas adalah preposisi. Adanya preposisi dengan di depan kata kerja memburuh,sejak di depan kata sifat kecil, dan sejumlah preposisi lain di depan kata benda, menjadikan seluruh contoh di atas adalah frasa preposional. Gabungan kata yang membentuk frasa preposional itu menghasilkan makna baru yang berbeda dengan makna kata asalnya sebelum membentuk frasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar